Selasa, 22 April 2008

Jangan berjualan secara konvensional saatnya berjualan melalui media online

Memasuki tahun 2000 makin menjamurnya penjualan yang dilakukan secara online atau lewat internet. Ini menunjukkan bahwa perkembangan tekonologi informasi membuat banyak orang melek internet sehingga penjualan pun tidak lagi secara konvensional tapi telah mengarah dan melangkah maju melalui media online.

Pengguna internet Indonesia menurut data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia sampai bulan Maret 2008 diperkirakan sudah mencapai sekitar 27 juta pemakai. Peningkatan yang cukup tajam jika dibandingkan 10 tahun yang lalu yang pemakainya mencapai 650 ribu.

Terbatasnya lahan dan semakin mahalnya biaya sewa tempat atau biaya untuk membuat took maka membuat bisnis melalui internet dengan membuat website adalah solusi yang tepat dimasa sekarang. Pola belanja konsumenpu sudah mulai berubah, untuk membeli barang banyak konsumen melihat di situs pencari seperti Google ataupun Yahoo.

Saat ini banyak orang mulai menggunakan media online untuk berjualan, tetapi tidak semua pengusaha online sukses. Tetapi banyak juga toko online yang baru buka dalam beberapa bulan sudah memiliki ratusan pelanggan.

10 langkah jitu memasarkan produk secara online

1. Menumbuhkan kepercayaan pada toko online anda. Caranya adalah tunjukkan identitas anda dengan jelas. Sebaiknya mencantumkan nama, alamat lengkap, no telepon. Dan jadilah orang yang gaul di internet dengan cara aktif dalam milis ataupun bog-blog sehingga semakin dikenal.

2. Rajin membeli tips dan trik jangan hanya mengisi toko dengan pajangan produk jualan saja

3. Bergaul dengan google

4. Jadilah orang yang ahli dalam produk anda

5. Tampilkan testimony

6. Buatlah pengunjung toko online anda nyaman

7. Membangun system afiliasi

8. Membangun komunitas

9. Hindari Spam

10. Beriklan lewat artikel

Langkah – langkah membuat toko online

  1. Carilah informasi di www.Google, www.Yahoo.com atau search engine yang lain untuk mendapatkan informasi tentang perusahaan domain

  1. ketiklah kata kunci domain untuk mendapatkan informasi tentang akses perusahaan domain

  1. Masuklah kesitus mereka dan ikuti petunjuk tentang cara pendaftaran bila anda ingin membeli domain

  1. Anda akan diberi arahan dari perusahaan domain tersebut tentang apa saja yang dilakukan . Anda kemudian mendapatkan nama domain.

  1. Biasanya untuk membeli toko online, anda akan menghabiskan dana sekitar Rp 500.000 – Rp 1.500.000.

  1. Setelah mempunyai website maka langkah selanjutnya adalah selalu meng update data yang ada di website anda
Atau anda dapat belajar bagaimana membangun bisnis melalui internet / online dengan mengklik http://www.carabisnis.com/?id=permata

Langkah – lankah membuat website

  1. Harus tahu menggunakan computer

  1. Usahakan rajin belajar menggunakan internet sehingga familiar terhadap istilah seperti domain, hosting

  1. Harus mengiklankan website anda dengan iklan gratis

  1. Jika anda ingin memiliki website sendiri maka harus membeli domain yang merupakan identitas usaha.

  1. Agar website kelihatan bagus maka harus memberikan direktori seperti alamat, harga biaya pengiriman dan buku – buku yang direkomendasikan.

  1. Dalam website haruslah diisi oleh info produk
Jika anda ingin belajar bagaimana membuat website sendiri silahkan klik http://www.panduandasarmembuatwebsite.com/?id=pertim

jika anda ingin mengetahui bisnis online ini dan bagaimana bisa menghasilkan uang lebih banyak di dompet anda silahkan klik http://www.formulabisnis.com/?id=Pertim

Siapakah yang menjadi emas dalam bisnis anda

Jika kita melihat akhir-akhir ini, terjadi kelangkaan akan gas LPG ukuran 12 kg dan dijalankannya program insentif dan dis-insentif dari PLN. Apa yang menyebabkan terjadinya kelangkaan dari LPG adalah dinaikkannya harga LPG ukuran 50 kg yang selama ini diperuntukkan untuk industri kecil dan menengah. Dengan semakin mahalnya harga LPG ukuran 50 kg, otomatis para pebisnis mengalihkan pemakaian mereka ke ukuran 12 kg yang tidak mengalami kenaikan, sehingga terjadilah kelangkaan akan LPG ukuran 12 kg ini.

Yang terjadi dengan PLN sama juga, mereka yang menggunakan listrik banyak dikenakan dis-insentif, harus membayar lebih mahal dibandingkan dengan mereka yang hanya menggunakan sedikit. Beruntung baik PLN maupun LPG dikelola oleh negara dan merupakan bentuk barang yang tidak memiliki persaingan. Jika kebijaksanaan atau peraturan seperti ini dijalankan oleh perusahaan swasta yang memiliki pesaing, saya pastikan perusahaan tersebut akan terkapar dengan cepat. Kenapa demikian? Karena mereka melakukan tindakan yang merupakan kebalikan yang berlaku dalam dunia bisnis. Orang bisnis (yang orientasinya profit) ingin supaya produknya laku, sehingga pelanggan setia diberikan insentif supaya membeli lebih banyak lagi. Tetapi kalau pemerintah (dimana orientasinya adalah pengaturan), yang memakai banyak justru dikasih hambatan atau penalti, supaya membatasi pemakaian.

Dalam dunia bisnis, pelanggan utama sudah seharusnya mendapat perlakuan yang istimewa, karena merekalah penyumbang terbesar terhadap omzet dan profit perusahaan. Inilah yang saya sebut Buah Emas dari pohon bisnis anda. Mereka layak mendapatkan harga yang lebih murah, diskon yang lebih besar, bonus tambahan dan sebagainya. Sedangkan pelanggan yang kontribusinya kecil, tetap harus diperhatikan, tetapi tentunya perlakuan ke mereka tidak se-istimewa pelanggan utama kita.

Pertanyaannya, apakah anda mengetahui siapa pelanggan utama anda? Sudahkah anda meng – ABCDE – kan pelanggan anda? Bagaimana mengklasifikasikannya?

Anda bisa mengklasifikan pelanggan anda dari segi omzet atau profit. Dari semua pelanggan anda, datalah omzet atau profit yang anda dapatkan dari mereka. Kemudian urutkanlah pelanggan anda dari yang omzet/profitnya terbesar sampai dengan yang terkecil.

Semua pelanggan yang menyumbang s/d 80% dari omzet atau profit anda dapat dikategorikan sebagai pelanggan kategori A.

Semua pelanggan yang menyumbang 15% selanjutnya dari omzet atau profit anda dapat dikategorikan sebagai pelanggan kategori B.

Semua pelanggan yang menyumbang sisa 5% dari omzet atau profit anda dapat dikategorikan sebagai pelanggan kategori C.

Semua pelanggan yang ada di database anda, tetapi belum menyumbangkan omzet atau profit bagi anda, dapat dikategorikan sebagai pelanggan kategori D.

Semua pelanggan yang ada di database anda, belum menyumbangkan omzet atau profit, tetapi anda harus mengeluarkan uang untuk menjaga relationship, mereka semua dapat dikategorikan sebagai pelanggan kategori E.

Jika sudah memiliki datanya, sekarang tinggal membuat program yang berbeda untuk masing-masing kategori pelanggan. Mereka yang masuk ke kategori A, tentunya harus diperlakukan istimewa, karena merekalah penyumbang 80% dari omzet atau profit anda. Merekalah yang harus anda jaga, perhatikan, bina hubungan baik, dsb. Jika mereka sampai pergi, maka omzet atau profit anda pastilah terganggu. Tetapi kalau yang pergi adalah yang termasuk dalam kategori C,D atau E, maka tidak akan mempengaruhi bisnis anda secara signifikan.

Jika anda tidak bisa mengklasifikasikan pelanggan anda, berarti anda belum menjalankan database marketing. Anda perlu mendata terlebih dahulu semua pelanggan anda, sebelum bisa melakukan teknik ABCDE ini.

Nggoogle atau Nyahoo Dulu, Baru Belanja

Kini, Tren belanja via onlline atau lewat internet di tanah air terbilang cukup besar. Berdasarkan survai yang digelar oleh Nielsen atas 511 responden Indonesi, pada pertengahan April hingga awal Juli 2007, dijumpai hampir separuh atau 51%-nya telah melakukan pembelanjaan via internet.

Dalam tinga bulan terakhir, item yang dibeli via internet oleh responden Indonesia di antaranya tiket pesawat (40%). Disusul oleh buku 37% , perangkat elektronik (21%), pakaian, aksesories dan sepatu (21%) serta computer software 20%, sementara untuk item grosir, hanya 1%.

Hampir separuh dari responden Indonesia, 51%-nya menggunakan search engine seperti Google atau Yahoo untuk menolong mereka dalam memutuskan situs mana yang akan digunakan untuk belanja online. Diikuti 40%nya yang mengatakan bahwa mereka membeli dari situs yang sama, menjelajah secara umum (37%) dan rekomendasi online (36%).

Adapun cara pembayaran yang biasa digunakan oleh responden Indonesia, 45% melakukan bank transfer, 42% lewat credit card, dan 11% melalui debit card. Untuk pembayaran lewat kartu jenis visa mencapai 65%, MKaster card 29% lainnya 6%.

Tentang seberapa sering responen Indonesia mengakses internet untuk e-maiol 76% menjawab setiap hari. Adapun untuk instant messaging, 55% responden mengatakan mengakses internet setiap hari. Selain itu 28% responden Indonesia juga membaca blog setiap harinya. Untuk chatting 34 % responden Indonesia mengakses internet setiap harinyanya